Tugu Monas atau Monumen Nasional adalah salah satu simbol penting bagi Indonesia. Tepatnya berdiri megah di pusat Jakarta, tugu setinggi 132 meter itu melambangkan perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Namun kini, desain Tugu Monas menjadi perdebatan dan kritik.
Saat Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 lalu, ia menempatkan perhatian khusus pada pembaruan dan perbaikan desain Tugu Monas. Dimana langkah penting dalam menghadirkan wajah baru bagi monumen yang menjadi identitas Jakarta sangat diperhatikan Anies. Melalui serangkaian inisiatif dan proyek perbaikan, Anies berupaya menghidupkan kembali nilai-nilai sejarah, budaya, dan kebanggaan nasional yang ada pada tugu Monas.
Dimana desain awal tugu Monas yang seharusnya yaitu adanya tugu Monas di bagian tengah dengan empat jalur yang melingkari tugu. Kemudian salah satu jalan yang berada di bagian selatan adalah jalan yang kosong. Dimana jalan tersebut seharusnya digunakan untuk acara-acara, seperti upacara dan acara lainnya.
Namun saat ini jalan tersebut menghadap langsung ke tugu Monas, dan menjadi lahan yang banyak ditanami pohon-pohon. Bapak Anies Baswedan menyatakan bahwa mengembalikan desain awal tugu Monas ini yaitu dilaksanakan dengan memindahkan pohon-pohon pada bagian selatan ini ke bagian barat yang sekarang menjadi tempat parkir. Dalam pernyataan beliau di acara kick Andy metro TV, Pak Anies juga menyatakan bahwa desain ini memang sudah ada di Keppres nomor 25 tahun 1995 yang merujuk pada desain arsitek Silaban.
Selain itu upaya yang dilakukan oleh Anies Baswedan yang saat ini mencalonkan diri sebagai presiden tahun 2024 mendatang adalah mengembalikan ketinggian api yang ada di puncak Tugu Monas. Api tersebut adalah simbol semangat dan tekad perjuangan bangsa Indonesia. Dalam pembaruan desain ini, Anies mengupayakan agar api tersebut dapat terlihat dari berbagai sudut kota Jakarta. Sehingga memberikan kesan monumental dan menginspirasi masyarakat setempat. Perbaikan ini memberikan dampak positif pada citra dan keberadaan Tugu Monas sebagai landmark utama di ibu kota.
Pak Anies juga melakukan renovasi dan perbaikan di area sekitar Tugu Monas, dengan memperhatikan estetika dan fungsi publik. Pak Anies juga menambahkan taman-taman, area bermain anak-anak, fasilitas rekreasi dan memperbaiki area parkir dan sekitarnya. Tujuannya adalah untuk menjadikan Tugu Monas bukan hanya sebagai objek wisata, tetapi juga sebagai tempat yang ramah keluarga dan nyaman bagi warga Jakarta.
Selain perbaikan fisik, bakal calon presiden bapak Anies Baswedan juga berupaya meningkatkan penggunaan Tugu Monas sebagai tempat edukasi dan kegiatan budaya. Dimana pak Anies juga akan lebih sering menggelar berbagai acara dan festival yang menarik minat masyarakat, seperti konser musik, pameran seni, dan pentas budaya. Hal ini supaya fungsi Tugu Monas sebagai pusat kegiatan sosial, budaya, dan pendidikan dapat hidup kembali.